1. Pengeluaran yang relatif berlebihan dari bahan tak terlarut kedalam urine.
a. Tingginya kadar kalsium dalam urine (hipercalsinuria).
b. Tingginya kadar oksalat dalam urine (hiteroxaluria).
c. Tingginya kadar asam urat dalam urine.
d. Tingginya kadar sistin dalam urine (hipersistinurial).
Perobahan-perobahan yang terjadi pada urine.
a. Peninggian konsentrasi senyawa yang terdapat dalam urine.
2. Perobahan-perobahan yang terjadi pada urine.
a. Peninggian konsentrasi senyawa yang terdapat dalam urine.
b. Pengaruh PH, keasaman urine normal sekitar PH 5,5-6,0, ini dapat
berobah menjadi asam atau basa karena pengaruh makanan atau
kelainan-kelainan yang terjadi pada ginjal.
c. Zat-zat koloidal dalam urine dapat menahan garam-garam pada
keadaan lewat
jenuh (supersaturasi) sehingga memperbesar
kemungkinan pembentukan batu.
a. Tingginya kadar kalsium dalam urine (hipercalsinuria).
b. Tingginya kadar oksalat dalam urine (hiteroxaluria).
c. Tingginya kadar asam urat dalam urine.
d. Tingginya kadar sistin dalam urine (hipersistinurial).
Perobahan-perobahan yang terjadi pada urine.
a. Peninggian konsentrasi senyawa yang terdapat dalam urine.
2. Perobahan-perobahan yang terjadi pada urine.
a. Peninggian konsentrasi senyawa yang terdapat dalam urine.
b. Pengaruh PH, keasaman urine normal sekitar PH 5,5-6,0, ini dapat
berobah menjadi asam atau basa karena pengaruh makanan atau
kelainan-kelainan yang terjadi pada ginjal.
c. Zat-zat koloidal dalam urine dapat menahan garam-garam pada
keadaan lewat
jenuh (supersaturasi) sehingga memperbesar
kemungkinan pembentukan batu.